Cadel atau cedal atau pelo merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mengucapkan suatu huruf, sehingga akan mengucapkan suatu huruf menjadi huruf lainnya (yang paling umum adalah mengucapkan "R" menjadi huruf "L").
Fenomena yang berhubungan dengan ini disebut juga Rhotacism. Ketidakmampuan ini umumnya dialami pada usia anak-anak. Namun adapula orang yang cadel hingga usia dewasa.
Sejak dulu banyak orang beranggapan bahwa cadel disebabkan karena lidah yang pendek. Sebenarnya, tidak ada istilah lidah tebal dan pendek. Ini karena panjang lidah untuk setiap orang tidaklah ada perbedaan yang drastis.
Sebenarnya bukan disebabkan oleh lidah yang pendek, tetapi adanya perbedaan pada bagian yang dinamai frenulum linguae, yang menyebabkan gangguan sulit melafalkan salah satu huruf, atau lebih dikenal dengan istilah cadel.
Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dan lidah; itulah frenulum linguae. Perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah satu jenis huruf.
carlygoogles.blogspot.com
Solusi untuk hal ini adalah dengan speech therapy (terapi bicara) oleh ahlinya asalkan memang betul tidak ada kelainan atau gangguan kesehatan lain yang dapat pula menyebabkan keluhan ini. Latihan ini mencakup gerakan napas atau pelafalan huruf tertentu yang sulit bila dilakukan tanpa bantuan pakar atau ahlinya karena melibatkan koordinasi lidah dan bagian lain di rongga mulut.
Perhatikan:
Bila melihat batita yang belum fasih mengucapkan kata-kata, kita sebagai orang dewasa sering tergoda mengikut cara bicaranya yang cadel. Maksud hati ingin lebih akrab dengan anak, penggunaan bahasa cadel yang keseringan malah bisa bikin anak cadel hingga dewasa.
Beberapa anak kecil seperti memiliki bahasa "planet" yang kadang sulit dimengerti oleh orang lain. Salah satunya adalah anak berbicara cadel yang terdengar lucu sehingga banyak orang dewasa yang justru mengikuti gaya bahasa si anak.
Namun, jika tidak diberi tahu bahwa si anak salah dalam mengucapkan kata, bisa-bisa kebiasaan cadel tersebut terbawa hingga si anak dewasa yang bisa membuat si anak malu karena diejek oleh teman-temannya.
Orangtua sebaiknya tidak membiasakan anak salah dalam mengucapkan suatu kata, beritahu anak bagaimana cara mengucapkan yang benar. Jika anak mengulanginya terus jangan dimarahi, tapi beritahu secara baik dimana letak kesalahan si anak.
Jika orangtua tidak ingin memiliki anak yang cadel, biasakan untuk mengucapkan semua kata dengan benar agar si anak memiliki contoh yang baik. Mengikuti anak berbicara cadel bukanlah suatu cara untuk mendekatkan diri yang benar dengan si anak.
Fenomena yang berhubungan dengan ini disebut juga Rhotacism. Ketidakmampuan ini umumnya dialami pada usia anak-anak. Namun adapula orang yang cadel hingga usia dewasa.
Sejak dulu banyak orang beranggapan bahwa cadel disebabkan karena lidah yang pendek. Sebenarnya, tidak ada istilah lidah tebal dan pendek. Ini karena panjang lidah untuk setiap orang tidaklah ada perbedaan yang drastis.
Sebenarnya bukan disebabkan oleh lidah yang pendek, tetapi adanya perbedaan pada bagian yang dinamai frenulum linguae, yang menyebabkan gangguan sulit melafalkan salah satu huruf, atau lebih dikenal dengan istilah cadel.
Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dan lidah; itulah frenulum linguae. Perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah satu jenis huruf.
carlygoogles.blogspot.com
Solusi untuk hal ini adalah dengan speech therapy (terapi bicara) oleh ahlinya asalkan memang betul tidak ada kelainan atau gangguan kesehatan lain yang dapat pula menyebabkan keluhan ini. Latihan ini mencakup gerakan napas atau pelafalan huruf tertentu yang sulit bila dilakukan tanpa bantuan pakar atau ahlinya karena melibatkan koordinasi lidah dan bagian lain di rongga mulut.
Perhatikan:
Bila melihat batita yang belum fasih mengucapkan kata-kata, kita sebagai orang dewasa sering tergoda mengikut cara bicaranya yang cadel. Maksud hati ingin lebih akrab dengan anak, penggunaan bahasa cadel yang keseringan malah bisa bikin anak cadel hingga dewasa.
Beberapa anak kecil seperti memiliki bahasa "planet" yang kadang sulit dimengerti oleh orang lain. Salah satunya adalah anak berbicara cadel yang terdengar lucu sehingga banyak orang dewasa yang justru mengikuti gaya bahasa si anak.
Namun, jika tidak diberi tahu bahwa si anak salah dalam mengucapkan kata, bisa-bisa kebiasaan cadel tersebut terbawa hingga si anak dewasa yang bisa membuat si anak malu karena diejek oleh teman-temannya.
Orangtua sebaiknya tidak membiasakan anak salah dalam mengucapkan suatu kata, beritahu anak bagaimana cara mengucapkan yang benar. Jika anak mengulanginya terus jangan dimarahi, tapi beritahu secara baik dimana letak kesalahan si anak.
Jika orangtua tidak ingin memiliki anak yang cadel, biasakan untuk mengucapkan semua kata dengan benar agar si anak memiliki contoh yang baik. Mengikuti anak berbicara cadel bukanlah suatu cara untuk mendekatkan diri yang benar dengan si anak.